Tumbuh Kembang Anak Anak Berprestasi Pendidikan Anak Penerimaan Siswa Baru

Homeschooling = Belajar di Rumah?

5 Agustus 2020 Homeschooling = Belajar di Rumah?

Homeschooling, mungkin kata ini terdengar asing. Dalam Bahasa Indonesia diartikan sekolah rumah. Apa itu homeschooling? Apakah sama dengan sekolah pada umumnya?

Dilansir dari laman Wikipedia, arti dari homeschooling atau sekolah rumah adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan / informal. Sekolah rumah dilakukan di rumah, di bawah pengarahan orang tua dan tidak dilaksanakan di tempat formal lainnya seperti di sekolah negeri, sekolah swasta, atau di institusi pendidikan lainnya dengan model kegiatan belajar terstruktur dan kolektif. Sekolah rumah bukanlah lembaga pendidikan, bukan juga bimbingan belajar yang dilaksanakan di sebuah lembaga, melainkan model pembelajaran di rumah dengan orang tua sebagai penanggung jawab utama. Orangtua bisa berperan sebagai guru atau juga mendatangkan guru pendamping atau tutor ke rumah. Pada homeschooling, para orang tua dapat menentukan sendiri sistem pengajaran yang tepat sesuai kemampuan, minat, serta gaya belajar anak.

Sistem belajar homeschooling ini hadir dari pandangan bahwa setiap anak berbeda, tidak semua anak cocok belajar dengan cara hanya duduk manis di kelas. Serta keinginan orang tua untuk menggali dan memaksimalkan potensi anak di luar bidang akademis, seperti, menari, menyanyi, acting, melukis, atau lainnya. Namun ada berbagai alasan dan pandangan orang tua lainnya kenapa lebih memilih homeschooling. Bisa jadi karena alasan medis, kondisi tertentu, atau melihat bakat anak di luar akademis.

Homeschooling sendiri bertujuan untuk menyiapkan anak belajar mandiri dengan ciri-ciri sebagai berikut:

  • Memiliki inisiatif yang tinggi
  • Berorientasi pada tujuan yang diinginkan
  • Terampil mencari bahan
  • Dapat mengendalikan diri (self control)

Di Indonesia, homechooling telah diatur berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia Nomor 129 tahun 2014, yang menyebutkan bahwa sekolah rumah atau homeschooling adalah proses layanan pendidikan secara sadar dan terencana dilakukan oleh orang tua/keluarga di rumah atau tempat dengan suasana kondusif. Apabila orang tua ingin anaknya mengikuti pendidikan homeschooling, diwajibkan untuk melapor ke dinas pendidikan di tingkat kabupaten atau kota.

Keuntungan homechooling

  1. Bakat anak dapat lebih dikembangkan
    Setiap anak memiliki bakat dan minat, gaya belajar, dan kemampuan menangkap serta mengolah informasi yang berbeda-beda. Tidak semua sekolah formal mampu menangani permasalahan ini. Dengan homeshooling, orang tua dapat memilih metode belajar yang optimal untuk mengembangkan bakat anak.
  1. Jam belajar yang fleksibel
    Salah satu keuntungan homeschooling adalah jam belajar yang dapat diatur sendiri. Berapa lama waktu belajar, apa saja mata pelajarannya, serta apakah dipanggilkan guru ke rumah atau orang tua yang menjadi gurunya.
  1. Pergaulan anak lebih terawasi
    Dengan homeschooling, anak menjadi lebih dekat dengan keluarga. Orang tua pun dapat mengawasi anak supaya dapat terhindar dari pergaulan bebas di masa pertumbuhannya.
  1. Anak dapat beristirahat yang cukup
    Pada rutinitas sekolah formal, anak harus bangun lebih pagi dan pulang lebih sore karena mengikuti kegiatan belajar mengajar serta berbagai kegiatan di luar sekolah. Apalagi kalau letak sekolah yang jauh. Waktu anak untuk beristirahat pun jadi berkurang. Tidak jarang anak malah jatuh sakit karena kecapekan. Dengan homechooling, selain waktu belajar anak yang fleksibel, anak mendapatkan waktu berisitirahat yang lebih lama. Hal ini sangat membantu kesehatan anak terutama bagi anak yang memiliki masalah medis.

Kekurangan homechooling

Efek utama yang paling berdampak dari homeschooling adalah kehidupan sosial anak. Homeschooling membuat ruang lingkup sosial anak hanya terbatas orang tua, keluarga, dan staff pengajar. Tidak seperti dengan sekolah formal di mana anak bebas berinteraksi dengan teman sebayanya.

Oleh karena itu, untuk menyiasati kekurangan ini, para orang tua diharapkan membuat anak-anak teta[ terhubung dengan dunia sekolah dan teman sebayanya, seperti membuat kegiatan kelompok anak-anak yang sama-sama menggunakan homeschooling.

Selain itu, pada homeschooling tidak ada fasilitas seperti halnya di sekolah formal untuk mendukung anak menyerap pelajaran seperti perpustakaan atau laboratorium.

 

Sebelum memilih homechooling, ada baiknya orang tua mencari tahu seperti apa homeschooling, dampak kelebihan dan kekurangan bagi anak, serta menentukan metode belajar yang terbaik untuk anak ke depannya. Komunikasikan juga dengan anak mengenai pilihan ini.

Bagikan Artikel ini
tentang Penulis Eduplus Indonesia

We have distributed ASIAN ELEMENTARY TIMES and FREE NOTE to elementary schools in Southeast Asia since 2013.