Kesehatan Penyakit Tumbuh Kembang Anak

Kenapa Anak Jadi Mudah Lupa? Apa Penyebabnya?

14 September 2020 Kenapa Anak Jadi Mudah Lupa? Apa Penyebabnya?

Lupa atau kesulitan mengingat sesuatu merupakan hal dapat dialami semua orang, dari anak kecil hingga orang dewasa, tidak terkait pada umur terntentu. Entah itu lupa tentang suatu peristiwa, barang-barang yang akan dibawa atau sudah diletakkan, mungkin juga lupa dengan nama teman atau wajah seseorang. Namun apabila anak terlalu sering lupa hingga mengganggu aktivitas di rumah dan sekolah, maka penting bagi orang tua untuk mencari tahu penyebabnya. Ditakutkan anak yang sering lupa ada indikasi pada penyakit tertentu.

Apa sih penyebab anak mudah lupa?

Apabila menjadi sering lupa ini dialami oleh orang dewasa, sering sekali dikaitkan dengan faktor umur. Namun bagaimana kalau anak-anak yang menjadi sering lupa? Sering kali muncul pertanyaan dan pernyataan “Kok bisa ya? Padahal masih muda”.

Berikut ini beberapa hal yang dapat menyebabkan daya ingat anak menurun dan menjadi mudah lupa.

  1. Kurang istirahat
    Kurang istirahat adalah penyebab umum anak menjadi sering lupa. Berkurangnya waktu anak saat tidur malam dapat menyebabkan fungsi otak menurun karena suplai oksigen ke seluruh tubuh jadi berkurang sehingga perkembangan anak pun jadi terganggu. Akibatnya anak menjadi tidak perhatian dengan lingkungan sekitar, sulit untuk berpikir, sulit untuk berkonsentrasi, dan menjadi sulit untuk diajak berkomunikasi karena fungsi memorinya yang menurun. Oleh sebab itu sangat dianjurkan supaya anak harus memiliki cukup tidur selama 9-12 jam setiap hari untuk anak umur 6-12 tahun dan 8-10 jam setiap hari untuk anak umur 13-18 tahun.

 

  1. Cemas dan stres
    Tidak hanya orang dewasa, anak-anak pun bisa mengalami stres dan rasa cemas berlebih. Mengalami kegagalan dalam ujian, bertengkar dengan teman, mengalami perubahan lingkungan seperti pindah sekolah bisa menjadi salah satu penyebab anak stres dan memiliki rasa cemas berlebih kalau tidak ditangani dengan baik. Apabila dibiarkan begitu saja, anak dapat mengalami susah tidur, menurunkan kemampuan konsentrasi, serta menurunkan daya ingat anak. Untuk mengatasi rasa cemas dan stres pada anak, ajaklah anak berbicara mengenai rasa cemas dan masalah yang sedang ia hadapi. Dengarkan segala keluh kesahnya dan tunjukkan bahwa kita sebagai orang tua mengerti apa yang ia rasakan.

 

  1. Kekurangan asupan gizi dan nutrisi|
    Mudah lupa bisa juga disebabkan oleh kurangnya asupan vitamin B1, B12, protein dan lemak sehat yang biasa didapat dari produk susu, telur, ikan, serta daging. Kekurangan asupan nutrisi ini dapat mempengaruhi perkembangan otak anak sehingga menurunkan daya ingat anak. Untuk itu nutrisi anak sehari-hari harus selalu seimbang supaya tidak ada yang kekurangan.

 

  1. Gangguan kesehatan tertentu
    Bisa jadi anak menjadi pelupa karena mengalami masalah kesehatan tertentu. Dilansir dari situs alodokter.com, umumnya, gangguan kesehatan yang membuat anak menjadi mudah lupa adalah Attention Deficit Hyperactive Disorder (ADHD). Kondisi ini membuat anak mengalami kesulitan untuk fokus dalam mengerjakan sesuatu sehingga ia menjadi mudah lupa dengan apa yang sudah ia lakukan. Selain itu, tumor otak, penyakit Huntington dan cedera kepala juga dapat menyebabkan anak mengalami gangguan dalam menerima, menyimpan, dan mengolah informasi.

Walaupun terlihat seperti hal kecil, apabila anak menjadi pelupa dan cukup sering terjadi maka orang tua harus waspada. Orang tua diharapkan peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada anak. Untuk itu, orang tua dapat membantu anak melatih daya ingatnya. Buatlah jadwal atau agenda harian mengenai apa yang harus dilakukan dari pagi hingga menjelang tidur malam. Tempelkan jadwal di tempat yang mudah dibaca oleh anak. Dengan begitu, anak akan terlatih untuk mengingat kegiatan yang harus ia lakukan setiap harinya.

Selain itu, orang tua juga dapat mengajarkan anak untuk meletakkan barang di tempat yang sama, berikan tempat khusus untuk meletakkan barang-barangnya. Dengan begitu, anak akan terbiasa untuk menyimpan barangnya sesuai dengan tempatnya dan juga membuat anak mudah mengambilnya saat dibutuhkan. Namun apabila anak masih tetap pelupa, tidak ada perkembangan, atau bahkan semakin sering lupa serta mendapat laporan kalau anak kesulitan belajar di sekolah. Sebaiknya anak segera diperiksakan ke dokter psikologi.

Bagikan Artikel ini
tentang Penulis Eduplus Indonesia

We have distributed ASIAN ELEMENTARY TIMES and FREE NOTE to elementary schools in Southeast Asia since 2013.