Manfaat Menceritakan Kembali Bagi Anak

20 November 2020

Mendengarkan sebuah cerita merupakan hal yang menyenangkan bagi anak – anak. Menceritakan sebuah cerita kepada anak – anak ternyata juga memiliki manfaat – manfaat penting bagi tumbuh kembang anak. Namun bagaimana kalau anak diminta menceritakan kembali cerita yang telah ia baca atau dengar?

Kegiatan menyampaikan sebuah cerita kepada para penyimak disebut dengan ‘bercerita’ atau ‘berdongeng’. Dalam bahasa inggris umumnya disebut storytelling. Sementara orang yang menceritakan sebuah cerita di depan seseorang disebut dengan ‘pencerita’ atau ‘pendongeng’. Dalam bahasa inggris disebut storyteller.

Menceritakan kembali adalah menyampaikan, mengungkapkan, atau memaparkan informasi dari hasil membaca atau menyimak kepada orang lain dengan tujuan agar orang lain dapat mengetahui dan memahami apa yang pencerita sampaikan.

Bagaimana manfaat bagi anak dalam menceritakan kembali sebuah cerita? Berikut beberapa manfaatnya.

Meningkatkan rasa percaya diri
Mengajarkan anak untuk dapat menceritakan kembali sebuah cerita yang telah ia dengar atau ia baca merupakan kegiatan yang mungkin akan menakutkan bagi sebagian anak, apalagi kalau diminta menceritakan kembali di depan teman – teman sekelasnya. Namun dibalik itu, anak diajarkan supaya lebih berani dan terbiasa untuk berkespresi di depan umum.

Menambah kemampuan kosakata
Setelah mendengar atau membaca sebuah teks cerita, anak akan belajar beberapa kosakata yang mungkin belum ia ketahui. Dengan menceritakannya kembali, anak pun belajar untuk mengaplikasikan kosakata tersebut dalam bentuk sebuah cerita. Sehingga anak akan terbiasa dengan berbagai kosakata yang baru ia pelajari.

Lebih kreatif dalam berbicara
Menceritakan kembali sebuah teks cerita bukan berarti menghafal cerita tersebut. Anak boleh menceritakan kembali dengan bahasanya sendiri. Dengan begitu, anak akan diasah kreatifitasnya dalam berbicara.

Menghindari pikun
Salah satu manfaat dari kegiatan menceritakan kembali sebuah cerita adalah melatih otak anak untuk mengasah ketajaman memorinya. Storytelling membuat anak berusaha mengingat segala komponen dalam cerita. Mulai dari karakter hingga alur cerita. Ajak anak untuk berlatih mengingat dengan menceritakan kembali keseluruhan cerita menggunakan kata – katanya sendiri sehingga anak menjadi lebih rileks saat mulai menceritakan kembali sebuah cerita di depan banyak orang.

Lihat juga artikel lainnya