Kesehatan Pendidikan Anak Tumbuh Kembang Anak

Menghindarkan Anak dari Kecanduan Main Game

23 September 2020 Menghindarkan Anak dari Kecanduan Main Game

Kemajuan teknologi menghasilkan berbagai macam perangkat untuk membantu kehidupan sehari-hari. Kemajuan teknologi juga menghasilkan beraneka macam perangkat game yang disukai anak, seperti game konsol, game tab, atau game online. Semua permainan game ini biasa dimainkan pada komputer atau pun ponsel.

Bermain game sebenarnya berdampak positif terutama untuk perkembangan otak anak. Bermain game dapat mengasah otak, melatih kreativitas, melatih kordinasi tangan dan mata, juga dapat menghilangkan stres. Di satu sisi, bermain game juga dapat membuat anak duduk tenang selama berjam-jam. Namun bagaimana kalau anak jadi berlebihan dalam bermain game, bahkan kecanduan ingin terus bermain game hingga mengacuhkan kewajibannya?

Mencegah lebih baik dari pada mengobati, kenali tanda-tanda anak yang mulai kecanduan bermain game dan cara mengatasinya sebelum menjadi lebih parah.

Berikut beberapa sikap anak yang menjadi tanda bahwa anak kecanduan game.

  1. Tidak ingin berhenti bermain
    Anak yang kecanduan bermain game, pasti tidak ingin diganggu karena semua perhatiannya dituangkan pada game tersebut hingga lupa waktu. Sehingga anak akan marah begitu diminta berhenti bermain walaupun untuk memenuhi kebutuhan pokoknya seperti makan, minum air, dan mandi. Apabila dibiarkan terus menerus, anak akan mengalami dehidrasi, telat makan yang berakibat pada lambung, dan kurang olahraga.

 

  1. Kurang bersosialisasi

Bermain game dapat menghabiskan lebih banyak waktu di rumah dan membuat anak tidak tertarik untuk berkumpul dengan keluarga atau bermain dengan teman-teman sekitar. Waspadalah begitu anak terlalu sibuk dengan bermain game dan menjauh dari kawan-kawan serta anggota keluarga yang lain.

 

  1. Tidak mengerjakan tugas dari sekolah atau pun tugas di rumah
    Nilai akademis anak yang semakin menurun dan keluhan dari guru mengenai anak yang sering tidak mengerjakan PR atau tugas sekolah. Sampai tugas-tugas di rumah pun jadi semakin sering diabaikan karena bermain game. Apabila anak mulai menunjukkan tanda-tanda seperti ini, waspadalah dan sudah waktunya anak diingatkan kembali mengenai kewajibannya sebelum anak jadi kecanduan bermain game.

Dari tanda-tanda seseorang kecanduan game, apabila dibiarkan terus menerus akan semakin berbahaya. Apa yang dapat orang tua lakukan untuk mengatasinya? Berikut bebepa tips menghindarkan anak dari kecanduan bermain game.

  1. Beri penjelasan mengenai batasan bermain game
    Orang tua perlu memberi penjelasan kepada anak bahwa bermain game hanyalah hiburan, bukan pusat kehidupan. Ada yang harus dilakukan juga selain bermain game, seperti mengerjakan tugas sekolah, tugas rumah, dan belajar. Jelaskan juga kalau ada waktunya anak dapat bermain game, dan anak harus berhenti bermain untuk melaksanakan kewajibannya terlebih dahulu.

 

  1. Menetapkan waktu bermain game
    Orang tua perlu mengajarkan anak mengenai jadwal bermain game. Orang tua dapat memberi waktu bermain game pada anak selama 1 jam sehari pada saat hari sekolah dan boleh bermain game selama 2 sampai 3 jam saat hari libur. Batasi waktu bermain dengan ketat, seperti waktu bermain tidak lebih dari jam 9 malam supaya anak mendapat cukup tidur. Pastikan juga orang tua mematuhi peraturan yang dibuat supaya tidak menjadi celah bagi anak untuk bermain lebih dari waktu perjanjian.

 

  1. Bermain game sebagai hadiah
    Orang tua juga dapat menegaskan kalau bermain game pada hari sekolah boleh dilakukan apabila anak mendapat nilai bagus di kelas. Bisa juga orang tua memberi anak waktu bermain game apabila anak sudah selesai melakukan semua tugas rumah dan tugas sekolahnya. Kalau anak tidak bisa mencapai target yang disepakati, tegaskan bahwa anak hanya boleh bermain game pada hari libur saja.

 

  1. Ajak anak melakukan kegiatan lain
    Supaya perhatiannya teralih dari bermain game, kenalkan anak pada kegiatan lain seperti berenang, bermain bola, bersepeda, berlari, atau kegiatan lain yang kira-kira anak sukai. Bisa juga membelikan buku kesukaan supaya anak lebih banyak membaca atau mendorong anak untuk bermain musik.

 

  1. Intropeksi diri
    Orang tua pun perlu mengintropeksi diri, apakah orang tua terlalu cuek pada anak, apakah orang tua terlalu sibuk dengan ponselnya, apakah orangtua terlalu sibuk dengan pekerjaan. Ada kalanya anak kesepian dan menjadikan game sebagai pelampiasan.

 

Lihat juga artikel lainnya

Bagikan Artikel ini
tentang Penulis Eduplus Indonesia

We have distributed ASIAN ELEMENTARY TIMES and FREE NOTE to elementary schools in Southeast Asia since 2013.