Kesehatan Tumbuh Kembang Anak

Bagaimana Sikap Orang Tua Kalau Anak Merokok?

23 November 2020 Bagaimana Sikap Orang Tua Kalau Anak Merokok?

Salah satu kekhawatiran orang tua adalah jika sang anak terjerumus ke hal negatif seperti merokok. Kadang tidak setiap orang tua dapat memantau bagaimana perkembangan pergaulan anaknya yang mulai memasuki usia remaja. Usia remaja merupakan fase di mana anak mulai belajar bagaimana menjadi dewasa seperti orang tuanya.

Ada beragam faktor anak dapat terjerumus untuk merokok. Biasanya faktor yang paling dominan adalah rasa penasaran atau ingin coba – coba karena mengikuti teman sepergaulannya. Mayoritas anak yang mulai merokok menutupi kebiasaan ini dari orang tua maupun keluarganya karena takut dimarahi kalau sampai ketahuan.

Lalu, bagaimana sikap kita orang tua apabila hal ini sampai terjadi pada anak kita? Apakah langsung memarahinya adalah hal yang tepat? Atau dibiarkan saja tidak apa?

Bahaya Merokok

Perlu diketahui kalau merokok dapat berpotensi merusak organ – organ tubuh serta menimbulkan berbagai gangguan kesehatan yang mengancam nyawa. Namun dampak dari merokok tidak dapat dirasakan langsung dalam waktu dekat. Tapi dalam jangka panjang, seiring berjalannya waktu, efek dari kebiasaan merokok perlahan akan muncul membahayakan tubuh.

Bagi anak yang baru mulai merokok biasanya akan mengeluhkan gangguan tidur, sakit kepala, sakit punggung, hingga kendala pernapasan seperti batuk – batuk, iritasi tenggorokan, bau mulut, suara serak, dan terasa sesak di dada. Dalam jangka panjang, kebiasaan merokok dapat menyebabkan serangan jantung, kanker paru – paru, penyakit asam lambung atau gerd, stroke, hingga gangguan pada organ reproduksi.

Selain dampaknya pada tubuh, kebiasaan merokok juga dapat berdampak pada psikologis anak. Kandungan kimia pada rokok memang dapat membuat perokok menjadi lebih tenang, namun perokok akan menjadi lebih gelisah dan cemas karena belum merokok satu hari saja. Senyawa nikotin pada rokok inilah yang menyebabkan orang menjadi kecanduan rokok. Selain itu, bukan tidak mungkin anak akan lebih berani untuk berbohong supaya bisa menghisap rokok, sikapnya menjadi lebih kasar, dan mood anak menjadi naik turun karena stres belum mendapat rokok.

Hal yang perlu dilakukan orang tua

Kebiasaan merokok pada anak umumnya dimulai dari lingkungan terdekat mereka. Mungkin dari teman – teman sepergaulannya atau mungkin anak melihat dari orang tua atau keluarganya juga yang merokok. Untuk itu peran orang tua menjadi sangat penting, orang tua perlu memberikan contoh yang baik bagi anak.

Jika anak ketahuan merokok, sangat tidak disarankan untuk langsung memarahi sang anak apalagi sampai bersikap kasar. Orang tua sebaiknya menggunakan pendekatan – pendekatan persuasif kepada anak. Coba untuk berbicara baik-baik bagaimana ceritanya anak mulai berpikiran untuk merokok hingga anak mulai merokok sambil meyakinkan anak akan bahaya merokok bagi kesehatan.

Orang tua juga perlu mengajak buah hati untuk lebih melakukan banyak hal positif. Bisa dengan mendukung anak belajar atau menyalurkan hobi dan bakatnya. Orang tua juga perlu melakukan pendekatan emosional dari hati ke hati pada sang anak. Sebab, cinta kasih orang tua mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam menghentikan kebiasaan buruk anak, termasuk kebiasaan merokok.

 

 

Lihat juga artikel lainnya

Bagikan Artikel ini
tentang Penulis Eduplus Indonesia

We have distributed ASIAN ELEMENTARY TIMES and FREE NOTE to elementary schools in Southeast Asia since 2013.